Kemerdekaan Telah Mengubah Hidup Tiga Generasi Timor Leste di Australia
Jumat, 30 Agustus 2019 – 10:00 WIB
"Saya selalu ingin kembali ke Timor Timur, tetapi anak-anak dan keluarga saya ada di sini.
"[Australia sekarang] rumahku."
Diraih dengan 'darah dan air mata': Carla, 34 tahun
Photo: Carla Chung pernah menjadi aktivis yang berani mengkampanyekan soal referendum Timor Leste. (Foto: ABC News, Anthony Stewart)
Carla Chung asal Timor Leste adalah seorang aktivis di organisasi serikat pekerja di Melbourne.
Ketika berusia 14 tahun, ia menjadi saksi mata pembantaian Santa Cruz di Dili, yang menewaskan setidaknya 250 pelajar tewas saat tentara Indonesia menembak ke arah kerumunan yang sedang berunjuk rasa dengan damai di tahun 1991.
"Kita masih anak-anak," kata Carla kepada ABC.
"Kita tadinya berpikir tentara akan menembak, karena media internasional juga sedang ada disana."
Photo: Dilaporkan 250 mahasiswa dan pelajar asal Timor Leste terbunuh karena aksi militer yang digencarkan tentara Indonesia di tahun 1991. (Flickr: Santa Cruz Cemetery, Molly Mueller)
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis