Kemiskinan dan Korupsi Mewabah, Pasukan Khusus Bubarkan Pemerintah

Kementerian pertahanan merilis pernyataan yang mengatakan bahwa serangan terhadap istana presiden telah berhasil dihalau.
Namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya mengutuk keras "setiap pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan" dan mendesak agar Conde dibebaskan segera.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mengancam untuk memberi sanksi menyusul peristiwa yang menurut ketua mereka, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, sebagai percobaan kudeta.
Uni Afrika mengatakan mereka akan menggelar pertemuan darurat dan mengambil "tindakan yang tepat".
Kementerian luar negeri Nigeria, kekuatan paling dominan di kawasan itu, menyerukan agar Guinea kembali pada tatanan konstitusional.
Video-video yang dibagikan di media sosial sebelumnya memperlihatkan sejumlah kendaraan militer berpatroli di Conakry.
Seorang sumber militer mengatakan satu-satunya jembatan penghubung antara daratan dan kawasan permukiman Kaloum --tempat istana dan kementerian berada -- telah ditutup.
Hingga Minggu petang, ketika baku tembak berhenti, warga turun ke jalan-jalan ibu kota untuk merayakan keberhasilan pemberontakan itu.
Komandan pasukan khusus mengatakan kemiskinan dan korupsi yang mewabah telah mendorong pasukannya melengserkan presiden.
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Sepeda Motor yang Disita KPK Sudah Tidak Ada di Rumah Ridwan Kamil
- Mantan Bupati Lampung Timur Jadi Tersangka Korupsi, Langsung Ditahan