Kemiskinan dan Stunting di Sidoarjo Turun Drastis, Gus Muhdlor: Kami Sangat Bersyukur
Menurut Gus Muhdlor, kolaborasi dengan semua pihak sangat penting.
Kerja sama antarlembaga dan partisipasi masyarakat menjadi hal paling utama dalam mengatasi masalah kemiskinan.
"Kami terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga sosial untuk menciptakan program-program yang dapat membantu masyarakat yang kurang beruntung, seperti salah satunya bansos dan pelatihan kerja," tegasnya.
Angka stunting di Sidoarjo juga terus menurun. Data 2020, angkanya di kisaran 7,8 persen. Kemudian tahun 2021 turun menjadi 7,6 persen, dan turun lagi menjadi 5,8 persen di 2022.
"Berbagai upaya juga terus kami lakukan bersama-sama untuk menekan stunting di Sidoarjo. Berbagai elemen masyarakat kami libatkan dalam upaya mengurangi stunting," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Feny Apridawati menyampaikan sejumlah kegiatan terus berjalan untuk percepatan penurunan angka stunting.
"Mulai dari pemberian tablet penambah darah kepada ibu dan balita gizi kurang, pemberian suplemen, monitoring dan evaluasi, intervensi spesifik petugas, dan sebagainya terus kami galakkan," sebut Feny.
Hasilnya, lanjut dia, sejauh ini jelas terlihat angka stunting yang terus mengalami penurunan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengaku sangat bersyukur melihat perekonomian di daerahnya yang meningkat, sementara kemiskinan dan stunting turun drastis
- Bea Cukai Tingkatkan Asistensi Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan di Daerah Ini
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Ninja Xpress Dukung UKM 'Go Ekspor'
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif