Kemiskinan Meningkat Akibat Pandemi, Begini Antisipasi yang Disiapkan Mensos Juliari

Kemiskinan Meningkat Akibat Pandemi, Begini Antisipasi yang Disiapkan Mensos Juliari
Mensos Juliari menyaksikan penyaluran bansos di Kantor Pos Besar Kota Medan, Jumat (13/11). Foto: humas Kemensos RI.

"Indeksnya masing-masing masih sama yakni Rp 200 ribu per KPM, " ungkap Menteri Ari -panggilan Juliari.

Selain itu, pemerintah melalui Kemensos juga masih akan melanjutkan satu bansos khusus pada selama pandemi, yakni BST.
Tahun 2021, program BST akan mencakup 9 juta KPM dengan indeks Rp 200 ribu/KPM/bulan.

"Ini sifatnya fleksibel dengan tetap mengikuti arahan Bapak Presiden," Mensos Ari menambahkan.

Kemensos juga terus melanjutkan berbagai program yang diharapkan menambah efektivitas upaya meredam dampak pandemi baik di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial dan penanganan fakir miskin.

Dalam kesempatan jumpa pers di Istana beberapa waktu lalu,  Mensos Ari menjelaskan tentang realisasi program penanganan pandemi. Ada tiga program bantuan sosial (bansos) telah selesai disalurkan.

Ketiga bansos tersebut yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).

"Tiga bansos telah seratus persen tersalurkan. Untuk realisasi anggaran PEN di Kementerian Sosial per hari ini mencapai Rp 112 triliun atau 87,44 persen. Untuk sisanya ini tinggal menunggu penjadwalan realisasi saja," jelasnya.

Dia menjelaskan, bantuan sosial PKH dengan jangkauan 10 juta KPM, nilai anggarannya mencapai Rp 36,8 triliun (TA 2020).

Anggaran pemberdayaan sosial Kemensos pada 2021 meningkatkan sebesar Rp 30,5 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News