Kemiskinan Petani dan Upaya Swasembada Pangan

Oleh: Jan Prince Permata - Mahasiswa Doktoral Perbanas Institute & Wakil Sekjen Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI)

Kemiskinan Petani dan Upaya Swasembada Pangan
Mahasiswa Doktoral Perbanas Institute & Wakil Sekjen Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Jan Prince Permata. Foto: Dokumentasi pribadi

Sebagai perbandingan, sektor industri yang menyerap 21,5 % tenaga kerja mampu menyumbang 35,2 % terhadap PDB. Jumlah orang miskin di sektor industri sebesar 17,96 persen. 

Data ini menunjukkan bahwa produktivitas sektor pertanian tidak saja lebih rendah  dibandingkan sektor industri, tapi juga menunjukkan betapa sulitnya kehidupan di desa, terutama bagi mereka yang bergantung pada sektor pertanian.  

Saat ini total populasi  petani di Indonesia sebesar 27,8 juta orang dan sebagian besar yaitu 17,25 juta orang atau 62,05%  adalah petani gurem yang memiliki luasan lahan lebih kecil dari  0,5 hektare. 

Kondisi kemiskinan di perdesaan dan sektor pertanian ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur dan sarana produksi. Petani seringkali kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, benih unggul, dan akses irigasi yang memadai.

Teknologi dan inovasi pertanian terbaru juga belum merata diimplementasikan, sehingga produktivitas tetap rendah. Di sisi hilir, petani menghadapi tantangan pasca-panen, seperti kadar air padi yang tinggi, harga gabah yang fluktuatif, dan kurangnya nilai tambah karena minimnya fasilitas penggilingan dan pengeringan modern.

Tantangan lainnya adalah perubahan iklim. Pola cuaca yang tidak menentu dan peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir dan kekeringan telah merusak banyak lahan pertanian.

Ini menambah berat beban petani, yang sudah kesulitan menghadapi rendahnya akses ke pasar dan harga jual yang tidak menguntungkan.

Di sisi lain, produksi padi, luas panen padi, serta produksi, konsumsi dan impor beras di Indonesia selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren fluktuatif.  Tahun 2022, luas panen padi mencapai 10,45 juta hektare, produksi padi sebesar 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG) dan produksi beras mencapai sekitar 31,54 juta ton. 

Presiden Prabowo mengatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News