Kemlu Evakuasi WNI di Sudan
jpnn.com - JAKARTA - Kondisi mencekam terjadi di wilayah Sudan Selatan. Pertempuran antara suku Dinka Ngok pendukung Presiden Salva Kiir dan suku Neir pendukung mantan Wapres Riek Machar meletus sejak sepekan lalu. Akibat pertempuran tersebut, beberapa negara seperti Inggris telah mengirimkan pesawat untuk mengevakuasi warga negaranya.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) di Luar Negeri Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tatang B. Razak mengatakan, hal serupa juga telah dilakukan oleh perwakilan pemerintah Indonesia. Para WNI sudah dievakuasi meskipun pemulangan ke tanah air belum dirasa perlu. "Sejauh ini, semua aman dan terkendali. Sebagian telah dievakuasi juga oleh perusahaannya," tutur Tatang saat dihubungi.
Dia menerangkan, jumlah WNI yang tercatat berada di Sudan Selatan 27 orang. Mereka merupakan pekerja profesional di INGO atau perusahaan minyak dan gas yang sifat kerjanya on/off masuk ke Sudan Selatan.
Mereka telah dievakuasi ke daerah Nairobi, Kenya. "Mereka dievakuasi ke sana karena akses ke sana lebih mudah daripada ke Khartoum (ibu kota Sudan)," jelas Tatang.
Sebab, seluruh penerbangan ke Bandara Juba ditutup. Selain itu, akses darat sangat jauh dari Khartoum serta hanya bisa dilalui lewat Uganda, Kenya, dan Nairobi. Dengan begitu, mereka terpaksa dievakuasi ke negara-negara tersebut terlebih dahulu. (mia/c11/kim)
JAKARTA - Kondisi mencekam terjadi di wilayah Sudan Selatan. Pertempuran antara suku Dinka Ngok pendukung Presiden Salva Kiir dan suku Neir pendukung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan