Kemlu Janji Usut Pencurian Organ Tubuh TKI di Malaysia
Senin, 23 April 2012 – 18:48 WIB

Kemlu Janji Usut Pencurian Organ Tubuh TKI di Malaysia
JAKARTA - Upaya keluarga korban tiga TKI, asal Pringgasela, Lombok Timur NTB yang diduga sebagai korban perdagangan organ tubuh untuk mendapatkan keadilan terus berlanjut. Senin (23/4), keluarga korban yang didampingi organisasi peduli buruh migran Migrant Care dan Koslata melaporkan kasus yang diderita kerabatnya ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kemlu, Tatang B Razak yang menemui keluarga korban berjanji akan mengusut kasus tersebut. Pihaknya juga telah meminta KBRI di Kuala Lumpur untuk melakukan penyelidikan. ‘’Kita akan bentuk tim untuk menyelidiki,’’ ujar Tatang Razak, di Kantor Kemenlu, Jakarta, Senin (23/4).
Namun demikian M Soleh dari Koslata yang mendampingi keluarga korban mengaku kecewa dengan tanggapan yang diberikan Kemenlu. Menurutnya, Kemlu tidak reaktif menyikapi dugaan perlakuan tak manusiawi yang menimpa warga Indonesia di luar negeri seperti ini.
‘’Seharusnya kementerian bisa lebih aktif mencari, bukan hanya berpatokan pada data yang diberikan oleh pihak Malaysia. Ini kan mencurigakan,’’ ujarnya di lokasi yang sama.
JAKARTA - Upaya keluarga korban tiga TKI, asal Pringgasela, Lombok Timur NTB yang diduga sebagai korban perdagangan organ tubuh untuk mendapatkan
BERITA TERKAIT
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Buntut Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar, Sukatani Dapat Tawaran jadi Duta Polri
- Mediator dari DPC Peradi Jakbar Diharapkan Bisa Mendamaikan Perkara Perdata
- Pejabat Pemkab Sumedang jadi Direktur di Kementerian PKP, Wabup Fajar Ucap Syukur
- Apa Itu Danantara yang Baru Diluncurkan Presiden Prabowo? Simak Penjelasannya di Sini
- DPR: Sikap Kapolri Menanggapi Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Harus Diteladani Anggota Polisi