Kemnaker - BPN Teken MoU Pertanahan dan Pelatihan Geomatika

Kemnaker - BPN Teken MoU Pertanahan dan Pelatihan Geomatika
Penandatanganan MoU antara Menaker Hanif Dhakiri dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil. Foto: Ist

Secara nasional, Menteri Hanif berharap dengan jumlah total 301 Balai Latihan Kerja (BLK) dan 17 BLK berada di bawah Kemnaker, bisa dioptimalkan dan diberdayakan untuk memaksimalkan potensi SDM dan bisa bantu percepat program-program pertanahan.

"Kami senang hati akan kerja sama untuk itu, meski kondisi BLK berbeda-beda. Ada yang bagus, agak bagus, kurang bagus dan jelek. Tinggal kita petakan di daerah masing-masing," ujarnya.

Menteri Hanif menambahkan secara prinsip penyedian tenaga kerja terampil ini menjadi sangat penting secara cepat, baik konteks mendukung proyek pembangunan nasional seperti infrastukrur, listrik, energi juga untuk menyambut era baru.

Yakni adanya perubahan dari ekonomi konvensional menjadi ekonomi berbasis pengetahuan. Investasi terhadap SDM menjadi sangat penting.

"Jadi ada dua kepentingan. Pertama jangka pendek menengah menyukseskan program nasional. Jangka panjang merespons perubahan zaman dan perubahan industri. Karena dengan perkembangan TI sangat cepat dan massive akhirnya merubah proses bisnis di industri, merubah karakter pekerjaan dan pada akhirnya investasi SDM juga harus berubah. Karena skill yang dibutuhkan dunia kerja juga berubah," paparnya.

Ditambahkan Menteri Hanif sektor pertanian, pertanahan, perkebunan selama ini bagi generasi milenial atau kids zaman now belum cukup promising.

Ke depan perlu dorongan agar di satu sisi, SDM nya harus diperkuat, tapi di sisi lain industrinya juga harus diperkuat agar terjadi konektivitas antara upaya meningkatkan kualitas SDM dengan membangun industri yang kompetitif.

"Utamanya terkait masalah pertanahan, perkebunan dan lainnya," kata Menteri Hanif.

Nota kesepahaman itu untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Kemnaker dan BPN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News