Kemnaker Fokus Memperhatikan Masalah Psikologis dan Mental Pekerja Migran Indonesia
"Hal ini pada gilirannya dapat juga berdampak kepada kenyamanan dan kesiagaan bekerja selama di negara tujuan penempatan," ujarnya.
Eva menambahkan pihaknya secara khusus memberikan apresiasi kesediaan BLK dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan seluruh CPMI yang berpartisipasi di acara seminar ini.
Kemnaker, lanjut Eva, menyambut positif langkah Universitas Mercu Buana menggelar seminar bertema "Intervensi Psikologis untuk Calon Pekerja Migran Indonesia”.
Menurut Eva, kegiatan seminar ini juga sebagai soft reminder kepada Kemnaker selaku pembuat kebijakan dalam tata kelola penempatan PMI.
Seminar ini juga sekaligus sebagai kesempatan untuk menguji coba model, pola, pendekatan, dan/atau teori yang sesuai untuk konteks PMI.
“Hasil dari kegiatan ini tentunya dapat memberikan gambaran dan rekomendasi, " ujar Eva.
Dia berharap ke depan kegiatan serupa bisa lebih lebih fokus kepada segmen CPMI atau negara tujuan penempatan tertentu, untuk dapat menggambarkan apakah terdapat perbedaan treatment signifikan terkait dengan intervensi psikologis.
"Ke depannya lagi, kami sungguh berharap upaya-upaya ini dapat memberikan kontribusi konkrit dalam mewujudkan tata kelola penempatan pekerja migran Indonesia, sesuai kondisi ideal yang diharapkan dalam peraturan perundang-undangan," pungkas Eva. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Kemnaker menyatakan ketidaksiapan kondisi psikologis dapat mengarah menjadi ancaman stres dan gangguan psikologis bagi PMI.
Redaktur & Reporter : Boy
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Menaker Ajak Dunia Usaha Terus Perkuat Kerja Sama, Ini Tujuannya
- Kemnaker Terima Aksi Demo Damai dari Serikat Pekerja