Kemnaker Gelar KKIN untuk Meningkatkan Kompetensi Instruktur

Kemnaker Gelar KKIN untuk Meningkatkan Kompetensi Instruktur
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka pelatihan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) VI Tahun 2017 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Selasa-Sabtu (21-25/11/2017). Foto: Kemnaker

jpnn.com, SEMARANG - Dalam rangka percepatan peningkatan kompetensi instruktur Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyelenggarakan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) VI Tahun 2017 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Selasa-Sabtu (21-25/11/2017).

Kegiatan KKIN ke-VI Tahun 2017 yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan diikuti oleh 108 kompetitor/instruktur dari 12 regional/wilayah. Mereka adalah para instruktur dari lembaga pelatihan pemerintah, industri dan swasta yang berhasil meraih peringkat satu pada KKIN VI tingkat regional sebelumnya.

Ada sembilan bidang keahlian yang dilombakan pada KKIN VI, yaitu Pengelasan, Otomotif Kendaraan Ringan, Pendingin dan Tata Udara, Elektronika, Desain Grafis, Tata Busana, Instalasi Listrik, Perancangan Rekayasa Mekanik CAD dan Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis.

Dirjen Pembinaan Pelatihan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, berharap melalui KKIN para instruktur bisa semakin kompetitif dan berdaya saing.

"Saya berharap instruktur termotivasi dalam meningkatkan kompetensinya baik secara individu maupun kedinasan sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional," kata Bambang saat membuka KKIN yang mengusung tema "Melalui Kompetisi Kita Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Instruktur,” Selasa (21/11/2017).

Selain sebagai ajang peningkatan kompetensi, Bambang menilai KKIN juga menjadi instrumen untuk mengukur dan memantau peta kompetensi instruktur sesuai dengan bidang keahliannya.

"Peta persaingan instruktur dapat menjadi rujukan pemerintah dalam perencanaan program pembinaan instruktur di masa yang akan datang," ungkap Bambang.

Lebih jauh, Bambang mengatakan, KKIN ini dapat mempererat hubungan kerja sama antara pemerintah, swasta, serta dunia usaha dan industri. Sekaligus sebagai media untuk tukar pengalaman dan informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan dunia kepelatihan.

Pesert KKIN diharapkan termotivasi dalam meningkatkan kompetensinya baik secara individu maupun kedinasan sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News