Kemnaker: Industrialisasi di Batang Harus Berdampak Pada Kesejateraan UMKM
jpnn.com, BATANG - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendorong agar industrialisasi yang sedang berlangsung di Kabupaten Batang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Selain penyerapan tenaga kerja, industrialisasi harus berdampak pada sektor informal seperti usaha kecil dan menengah (UMKM).
"Kuncinya adalah penguatan sektor informal dan mengintegrasikannya dengan kawasan industri", kata Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie dalam siaran persnya, Senin (3/7).
Caswiyono menambahkan sebagai salah saatu bentuk dorongan tersebut, Kemnaker melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang menggelar pelatihan produksi olahan daging di Padomasan, Reban, Batang.
Pelatihan yang diselenggarakan bersama Komunitas Pedagang Hebat (KPH) Batang ini merupakan upaya untuk menggerakkan sektor informal yang mampu menopang industrialisasi.
Menurutnya, selain harus diadvokasi untuk mendapatkan akses terhadap modal dan pasar, para pelaku UMKM perlu dibekali kompetensi yang memadai untuk mengelola usahanya.
"Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan pedagang makanan olahan di Batang, agar produknya berdaya saing dan kayak dipasarkan ke kawasan industry," katanya.
Senada Kepala BBPVP Semarang, Heru Wibowo, menyebut pelatihan ini menyasar para ibu dan pedagang kecil yang menekuni kebutuhan pangan.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendorong agar industrialisasi yang sedang berlangsung di Kabupaten Batang dapat berdampak pada pertumbuhan.
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM