Kemnaker Pulangkan 84 Calon Pekerja Migran Ilegal asal NTB
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) memfasilitasi pemulangan 84 calon pekerja migran asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ke kampung halamannya. Mereka merupakan bagian dari 120 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang dicegah keberangkatannya oleh Kemnaker beberapa waktu yang lalu.
"Calon pekerja migran tersebut merupakan bagian dari 120 (seratus dua puluh) orang yang dicegah oleh Kemnaker. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Negara-negara Timur Tengah," kata Direktur PPTKLN, Eva Trisiana, di Jakarta, Minggu (19/1).
Eva menjelaskan, saat ini Indonesia masih memberlakukan Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara Kawasan Timur Tengah. "Sehingga, proses penempatan calon pekerja migran ini melanggar Kepmenaker No. 260," jelas Eva.
Eva berharap, masyarakat untuk tidak gampang tergiur dengan iming-iming gaji tinggi di luar negeri. Masyarakat harus benar-benar memahami alur dan tata cara bekerja ke luar negeri yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. "Kami berharap, masyarakat tidak mudah tergiur bujuk rayu sponsor atau calo yang menawarkan kemudahan proses dan gaji yang tinggi," imbau Eva.
Ke-84 calon pekerja migran asal NTB ini tiba di Bandara Internasional Lombok pada Kamis (16/1/19) dengan didampingi oleh Kasubdit Perlindungan TKI, Direktorat PPTKLN Kemnaker, M. Ridho Amrullah, berserta jajarannya.
Mereka diterima oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Muhammad Agus Patria; Staf Khusus Gubernur Bidang Ketenagakerjaan dan Perburuhan, Imalawati Daeng Kombo; Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram; dan Perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur di Aula Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Disnakertrans Provinsi NTB.
Setelah diterima Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Calon pekerja migran tersebut kemudian diserahterimakan kepada masing-masing Disnakertrans Kabupaten/Kota untuk kemudian diserahkan kepada keluarganya.
Salmiah, salah seorang calon pekerja migran, mengatakan, dirinya dijanjikan bekerja sebagai PLRT ke Arab Saudi dengan gaji 1200 SAR. Selain itu, ia juga dijanjikan proses penempatan yang mudah dan cepat. "Saya meninggalkan keluarga sejak awal desember, sebelum di tampung di Jakarta, saya ke Surabaya urus dokumen," kata perempuan asal Lombok Timur ini.
Kemnaker memulangkan 84 calon pekerja ilegal asal NTB yang akan diberangkatkan ke Timur Tengah.
- Terjadi Kecelakaan Kerja Berulang, Wamenaker Tinjau Smelter IMIP
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Menaker Yassierli dan Mendagri Tito Gelar Rakor, Bahas PHK hingga Upah Minimum 2025
- Menaker Yassierli Bertekad Pertahankan WTP Lewat Penguatan Integritas Pegawai
- Raker dengan Komisi IX DPR, Menaker Yassierli Paparkan Arah Kebijakan Ketenagakerjaan
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK