Kemnaker Sambut Baik Peran Pendidikan Vokasi di Universitas Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyampaikan tantangan ketenagakerjaan saat ini tidak lepas dari kondisi demografi yang sedang dihadapi.
"Angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah di pedesaan persentasenya lebih besar dibandingkan dengan perkotaan," kata Anwar Sanusi saat mengikuti webinar Diskusi Publik bertajuk Membangun Vokasi UI yang Berdaya Saing dan Menyejahterakan, Jum'at (15/10).
Berdasarkan tingkat pendidikan, tahun ini ada sekitar 54,66 persen angkatan kerja di Indonesia masih berpendidikan SMP ke bawah.
Selebihnya 13,01 persen yang memiliki pendidikan Diploma dan Universitas, serta 32,33 persen berpendidikan SMA atau SMK.
Sekjen Anwar menjelaskan persentase angkatan kerja menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki.
Untuk angkatan kerja kelompok umur non-muda cenderung memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan kelompok umur muda.
Selain itu menurutnya, penduduk bekerja berpendidikan rendah cenderung ada pada sektor primer seperti pertanian dan pertambangan.
Sedangkan untuk pendidikan menengah berada di sektor sekunder yang bergerak di bidang konstruksi, gas air pengelolaan limbah.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menilai pendidikan vokasi sangat diperlukan untuk mempersiapkan DM yang memiliki ketrampilan spesifik.
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun Dipersiapkan dengan Baik
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Verrell Bramasta: Pendidikan Adalah Kunci untuk Menciptakan Generasi Unggul
- Gen Z Didorong Melek Finansial melalui Edukasi dan Inovasi Digital