Kemnaker Sosialisasikan K3 Inovatif dan Berbasis Digital

jpnn.com, BEKASI - Dunia kerja saat ini mengalami transformasi digital yang begitu cepat.
Pola hubungan kerja juga lebih fleksibel seperti part time, freelance, kemitraan, dan sebagainya.
Hal ini disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat membuka upacara peringatan Bulan K3 Nasional 2022 di kawasan MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/1).
Menaker Ida menambahkan, pelindungan K3 menjadi tantangan baru yang dinamis sehingga diperlukan strategi baru yang dapat menyesuaikan antara hubungan kerja dan pengendalian potensi bahaya.
Sebelumnya, potensi bahaya dihadapi pekerja di tempat kerja. Namun, ke depan, potensi bahaya berada di luar tempat kerja, rumah, kafe, dan tempat umum lain.
"Karena itu, semua pihak, termasuk para pengawas ketenagakerjaan, harus bisa berkembang dan berinovasi untuk menjaga dinamika perubahan yang ada agar tidak berdampak pada kecelakaan atau penyakit," ungkap Menaker Ida.
Untuk mengimplementasikan pelayanan K3 berbasis digital, Ida menyebutkan, ada 399.391 perusahaan yang telah melapor ke Kemnaker.
Jumlah tenaga kerja yang tercatat mencapai 11,2 juta orang.
Kemnaker menyatakan, diperlukan strategi baru yang dapat menyesuaikan antara hubungan kerja dan pengendalian potensi bahaya
- Wamenaker Noel Dukung Ide Direksi Pegadaian Harus Paham Hubungan Industrial Pancasila
- Seluruh Pekerja yang Terlibat Dalam MBG Dapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Menhut: MoU dengan Kemnaker untuk Perluas Lapangan Kerja-Pemberdayaan Petani Hutan
- Rayakan Satu Dekade, Midiatama Academy Dorong Inovasi dan Kolaborasi di Dunia K3
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi