Kemudahan Berbisnis di Indonesia Masih Jelek

jpnn.com - JAKARTA— Kemudahan berbisnis di Indonesia masih rendah di banding negara tentangga Malaysia dan Singapura. Bank Dunia dalam "Ease of Doing Business survey" (EoDB) yang terbit akhir Oktober 2015 lalu menyebutkan rangking Indonesia berada di peringkat 109.
"Rangking kemudahan berusaha di Indonesia masih jelek karena rata-rata di atas 100. Mestinya rangkingnya di bawah 100 karena standar World Bank itu harusnya di bawah 75. Mudah-mudahan tahun depan bisa di bawah 100 peringkatnya," kata Deputi Pelayanan Publik KemenPAN-RB Mirawati Sudjono di Jakarta, Senin (2/11).
Hal itu dikatakannya menanggapi peringkat EoDB yang dirilis PBB pecan lalu, yang menempatkan Indoensia di peringkat 109 dari 189 negara yang dinilai. Perolehan ranking ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya memperoleh ranking 114.
Namun Mirawati mengatakan bahwa peringkat tersebut masih termasuk dalam kategori buruk, khususnya dalam memberikan kemudahan berwirausaha. "Kita masih tergolong jelek dalam memberikan pelayanan," imbuh Mira.
Mira menambahkan, survey EoDB di Indonesia hanya dilakukan di dua kota, yaitu DKI Jakarta dan Surabaya, kota besar yang banyak proses bisnisnya. "Di kota besar saja jelek layanannya apalagi di daerah kecil yang tidak terpantau pusat," ujarnya.
Saat ini KemenPAN-RB bersama pemerintah daerah terus melakukan perbaikan, dengan saat ini difikuskan pada empat hal, yaitu memanggil pihak-pihak terkait, memperbaiki prosedur pelayanan, memberikan waktu perbaikan, dan membahas soal biaya untuk pelayanan tersebut. (esy/jpnn)
JAKARTA— Kemudahan berbisnis di Indonesia masih rendah di banding negara tentangga Malaysia dan Singapura. Bank Dunia dalam "Ease of Doing
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Brantas Abipraya Berkomitmen jadi BUMN Konstruksi Terdepan di Indonesia
- Program Loyalitas Pelanggan Jadi Kunci di Tengah Kompetisi Ketat
- DPLK BNI Raih Penghargaan Brand for Good
- Berkat Inovasi & Transparansi Komunikasi, PLN Indonesia Power Raih Penghargaan PRIA 2025
- KAI Logistik Distribusikan 22 Kereta dari Jawa ke Sumatera
- 10 Tahun Hadir, Homedec Kembali dengan Konsep Anyar