Kemunculan Ormas Preman Selalu Warnai Dunia Politik Indonesia
"Di pilkada misalnya, tapi tidak semua daerah ya, di daerah-daerah tertentu kehadirannya cukup dominan."
Ia lantas mencontohkan transaksi politik yang melibatkan preman di ranah lokal.
"Kalau preman berorganisasi itu rapi, seperti profesional. Kalau dulu dimanfaatkan rezim, kalau sekarang mereka biasa muncul di Pilkada," ujar Miftah kepada ABC.
"Dia dukung walikota ini, dia punya massa sekian. Nanti kalau menang, parkir elu pegang. Akhirnya PD Parkir kota itu enggak maju."
Sebagai peneliti, Wilson mengatakan persoalan entrepreneur kekerasan dalam perpolitikan Indonesia begitu rumit dan tidak ada solusi sederhana untuk mengatasinya.
Namun ia menekankan pentingnya penerapan hukum ketika anggota kelompok ormas ini melanggar hukum. Jika dibiarkan, keberadaan mereka bisa menjadi lebih kuat.
"Sejarah FPI, misalnya, adalah sejarah pelanggaran hukum yang berulang dan dibiarkan. Meski menggunakan dalil agama, mereka tetap dibolehkan untuk melanggar hak orang lain dan otoritas tak berbuat apa-apa."
"Ini makin lama mereka merasa menjadi kekuatan di luar penegak hukum. Mereka bisa mengintimidasi minoritas, dan negara mesti berperan untuk melindungi mereka, tapi tidak dilakukan."
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun