Kemunduran Demokrasi jika Usulan Bamsoet Diterapkan
Dia mengingatkan para politisi agar tidak asal bicara tanpa data fakta. Akan lebih baik, usul itu berdasar kajian. Ada ukuran jelas, lebih evisien mana diantara pemilihan langsung atau kembali ke MPR. Dilihat dari ekonomnya, sosialnya, budayanya. Itu penting didahulukan ketimbang membuat kegaduhan.
“Jadi tidak bisa sembarangan. Bila itu semua kajian sudah, baru bisa disampaikan,” tegasnya.
Jangan sampai, pernyataan pemilihan presiden oleh MPR justru kontra produktif dan hanya membuat gaduh dan menuai polemik tak produktif. Sebaiknya politisi justru mengikuti apa yang diinginkan publik. Tak kalah penting, ada evaluasi jelas. Baik dari stekaholder, DPR, tokoh politik, akademisi, lembaga survei. Tidak bisa asal bicara.
Pengamat politik Jerry Sumampouw juga memertanyakan wacana Bamsoet karena terlalu buru-buru dan tidak ada urgensinya. Ia curiga, ada motif politik lain. Untuk menaikkan posisi tawar. “Wajar kalau kemudian orang ada kepentingan politik," kata dia ketika dihubungi wartawan.
Jerry mengatakan, jika usulan Bamoset diterapkan, maka itu merupakan sebuah kemunduran bangsa ini dalam menerapkan sistem demokrasi. (esy/jpnn)
Sejumlah pihak menolak usulan Ketua DPR Bambang Soesatyo agar pemilihan presiden dikembalikan menjadi kewenangan MPR.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia
- Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Arab Saudi
- Berikan Pembekalan Anggota MPR Terpilih, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Penguatan
- TAP MPR II/2001 Sudah Tidak Berlaku, Bamsoet Desak Segera Pulihkan Nama Baik Gus Dur