Kemungkinan AirAsia QZ8501 Jatuh Horizontal, Ekor Lebih Rendah dari Moncong
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno mengungkap, berdasarkan investigasi awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diketahui bahwa moncong pesawat AirAsia mengalami picht angle sebelum akhirnya jatuh di sekitar perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28 Desember tahun lalu.
Picht angel merupakan kondisi di mana posisi moncong pesawat naik lebih dari 8 derajat dari posisi semula.
Kondisi yang tak normal tersebut, lanjut Mardjono membuat stall warning berbunyi sekitar 4 menit sampai pesawat itu jatuh.
"Stall warning berbunyi dan biasanya itu terjadi kalau pesawat keadaanya picht angle lebih dari 8 derajat," ungkap Mardjono saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (29/1).
Namun terkait posisi jatuhnya pesawat, Mardjono mengaku belum mengetahui secara pasti. Ia menduga pesawat jatuh bukan dalam keadaan vertikal, namun horizontal dengan bagian belakang lebih rendah dari moncong pesawat.
"Saya nggak tahu secara pasti, tapi mungkin ya seperti yang saya bilang tadi. Investigasi ini masih terus kita perdalam," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno mengungkap, berdasarkan investigasi awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!