Kemungkinan Mesin Mati Mendadak
Jumat, 30 September 2011 – 05:49 WIB
JAKARTA -- Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, jika benar saat jatuh dari ketinggian badan pesawat Cassa 212-200 masih utuh, maka kemungkinan besar disebabkan dua mesinnya mati mendadak.
"Begitu dua mesinnya mati mendadak, maka pesawat kehilangan daya angkat dan daya luncur, maka akan langsung jatuh," ujar Dudi dihubungi JPNN kemarin. Mantan wartawan itu mengaku belum punya data lengkap mengenai kecelakaan ini. Jadi, "Ini hanya kemungkinan."
Baca Juga:
Menurut Dudi, jenis pesawat Cassa 212-200 sendiri merupakan jenis pesawat yang bagus. Di Indonesia, ada ratusan jenis itu yang dioperasikan. Pesawat itu merupakan produksi Spanyol, yang rencananya akan diproduksi langsung di Indonesia. "Nanti pabrik rakitannya ada di Indonesia," ujarnya. Jenis Cassa 212-200 itu, katanya, sudah diproduksi sejak 1970-an.
Terkait kecelakaan ini, kemarin Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hery Bhakti S Gumay langsung menggelar konpers. Dikatakan, Kemenhub telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat dengan registrasi penerbangan PK-TLF 88N/283.
JAKARTA -- Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, jika benar saat jatuh dari ketinggian badan pesawat Cassa 212-200 masih utuh, maka
BERITA TERKAIT
- Long Weekend, Kendaraan di Tol TERPEKA Naik 18 Persen
- Pemkab Mukomuko: Lima Formasi CPNS Kosong Pelamar
- 150 Ribu Kendaraan ke Puncak Bogor di Libur Maulid Nabi
- Tenggelam di Bekas Tambang Batu Bara, Bocah Meninggal Dunia
- Bocah Meninggal Dunia Setelah Tenggelam di Bekas Tambang Batu Bara
- Ini Pesan AKBP Fahrian Agar Pilkada 2024 Berjalan Damai di Peringatan Maulid Nabi