Kena Dampak Kebijakan PPDB , Sekolah Ini Hanya Dapat Dua Siswa Baru
Di antaranya, menghubungi beberapa SD untuk menanyakan siswa-siswa yang tidak diterima di SMP negeri dan ditawari masuk ke SMP Garuda. Tetapi, usaha itu tidak membuahkan hasil.
Meski demikian, di tengah kekecewaan dan kesedihan, Warsito dan para pengajar di sekolah tersebut masih menaruh harapan.
Mereka yakin tidak sedang berjuang sendiri. Di luar sana tentu banyak sekolah lain yang bernasib sama. Menjadi sekolah yang terdampak adanya penambahan pagu dan jalur masuk pada proses PPDB SMP negeri.
BACA JUGA : Batasan Usia Masuk SMPN Langgar Wajib Belajar 12 Tahun, PPDB Zonasi Tabrak PP
Pihaknya juga masih menunggu jawaban dari dispendik terkait nasib dan kebijakan yang akan ditetapkan untuk kelangsungan mereka di tahun-tahun mendatang.
"Kami setuju dengan sistem zonasi. Karena kalau dilaksanakan dengan baik, justru kami akan dapat banyak siswa. Tapi sayangnya, banyak peraturan yang dilanggar," tutur lelaki yang mengajar di SMP Garuda sejak 2006 itu.
Di luar faktor tersebut, Warsito juga menyadari bahwa sekarang semakin banyak bermunculan sekolah baru.
Istilahnya, mereka kalah saing oleh banyaknya sekolah berwajah baru yang lebih menarik minat.
Hanya ada dua murid yang resmi terdaftar sebagai siswa sekolah ini saat proses PPDB lalu.
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024
- DPR Apresiasi Kinerja PPDB dan Merdeka Belajar di Jateng