Kena Safeguard, Eksporter Terigu Turki Sewot
Aptindo : Etikanya Kalau Tidak Puas Lapor ke WTO
Senin, 03 Desember 2012 – 06:40 WIB
Ratna mengatakan selama ini Eskportir Terigu Turki memang lebih banyak mengabaikan WTO dan lebih memilih untuk menggunakan lobi-lobi ke pihak tertentu di Indonesia demi memuluskan perdagangannya. “Mereka tidak sadar kalau apa yang dilakukan telah menabrak aturan-aturan di WTO.”
Ratna juga membantah pernyataan kebijakan safeguard akan memicu monopoli Bogasari. Menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya. Dengan kebijakan Safeguard akan menghindari monopoli dari Bogasari. Sebab, kebijakan ini melindungi perusahaan kecil dari praktik-praktik perdagangan curang.
“Jika tidak ada perlindungan dari pemerintah untuk unfair trade, akan memicu monopoli Bogasari secara monopolistik. Karena hanya Bogasari yang mampu menghadapi terigu impor, apalagi dumping. Sementara yang lain bisa dipastikan kolaps,” Ratna menegaskan.
Jadi, lanjut Ratna, pemerintah Indonesia tidak perlu menunggu perusahaan-perusahaan terigu Indonesia di kelas menengah itu tutup hanya karena tidak dibela. “Dalam hal ini, Aptindo justru meminta pemerintah Indonesia mengikuti langkah pemerintah Turki yang mengenakan 98 hs number produk Indonesia di Turki dengan mengenakan bea masuk sementara selama masa investigasi,” ucapnya.
JAKARTA – Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Lopies mengingatkan Asosiasi Tepung Terigu Turki
BERITA TERKAIT
- Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Bukalapak Menolak Tutup, Lakukan Transisi
- Qatar Buka Keran Investasi untuk Bangun 1 Juta Rumah di Indonesia
- PT Patra Jasa Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2024
- Berkat Program BMD, Omzet Keripik Tempe Yuliza Melonjak