Kenaikan BBM buat Beli Mobil Pejabat? Maunya Apa, Jokowi!
Dari catatan di atas, Centre For Budget Analysis CBA melihat adanya kenaikan yang fantastis; fasilitas uang muka untuk pembelian mobil tahun 2015 sebesar Rp210 juta, sedangkan fasilitas kredit pada tahun 2006 hanya sebesar Rp70 juta.
"Artinya, pertumbuhan kenaikan uang muka untuk membeli mobil pejabat dari tahun 2006 - 2010 hanya sebesar Rp46.6 juta perorang. Sedangkan pertumbuhan dari tahun 2010 - 2015 kenaikan sampai Rp94.2 juta perorang," jelasnya.
Pejabat negara pada zamannya presiden Jokowi lanjut dia, cukup enak, dan dimanjakan sekali. Karena, kalau penjabat negara pada masa tahun 2006-2010, bentuk bantuan untuk membeli mobil, negara hanya membantu berupa beban bunga untuk membeli mobil tersebut. Tapi, pejabat negara era Jokowi mendapat bantuan berupa fasilitas uang muka mobil.
"Jadi, sudah ditebak, kenaikan BBM oleh Menteri ESDM, uangnya kemungkinan hanya untuk membeli mobil pejabat saja, dan kalau ada 100 pejabat mendapat fasilitas uang muka, minimal negara harus mengeluarkan sebesar Rp21 miliar dari kenaikan harga BBM ini," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi kembali melempar kritik seputar kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Serahkan Barbuk Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Kota Semarang, Ada Mobil Mewah
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
- 18 Ketua Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Penyelenggaraan Munaslub 2024
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi