Kenaikan BBM Dianggap Bentuk Kebohongan Pemerintah
Sabtu, 29 Juni 2013 – 00:17 WIB

Kenaikan BBM Dianggap Bentuk Kebohongan Pemerintah
JAKARTA – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi bukti ketidakmampun pemerintah mengelola sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Ketersedian potensi energi yang melimpah ruah harusnya membuat rakyat sejahtera, bukan malah mengurangi subsidi BBM yang berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat dan bertambahnya angka kemiskinan. Ryamizard berharap ke depan Indonesia bisa lebih stabil menjaga stabilitas ekonomi terkait kemandirian dan ketahanan energi sehingga mampu keluar dari ketergantungan impor. Kata dia, jangan lagi 2/3 persen BBM yang dikonsumsi dalam negeri didapat dari impor.
Pernyataan ini disampaikan mantan Kepala Staf TNI AD Jend. Purn. Ryamizard Ryacudu dalam Dialog Publik bertema ”Kenaikan BBM dan Kejahatan Konstitusi” di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/6). Menurutnya, ketidakmampuan pemerintah terlihat dari keterlibatan asing yang menguasai sekira 80 persen pengelolaan sumber energi. Sementara Pertamina sebagai perusahaan BUMN hanya sekitar 20 persen.
"Harusnya dikelola dengan baik agar bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Ini penting untuk peningkatan ekonomi dan ketahanan nasional,” ujar Ryamizard. Turut pula menjadi pembicara Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kwik Kian Gie dan Aktivis 98 Nuryaman Berry Hariyanto.
Baca Juga:
JAKARTA – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi bukti ketidakmampun pemerintah mengelola sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Ketersedian
BERITA TERKAIT
- Penampakan Uang Korupsi Oknum DPRD OKU yang Disita KPK
- Rivqy: Tindak Tegas & Usut Tuntas Komplotan Pengoplos Gas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kebijakan Kontroversial, Jutaan Guru & PPPK Terima Gaji Lima Kali, Honorer Harap Tenang
- Mahasiswa Bali Tolak Asas Dominus Litis yang Rawan Intervensi Politik
- PNS dan PPPK Menerima THR Plus, Alhamdulillah
- Hamdalah, Kabar Baik buat Guru dan Pengawas PAI