Kenaikan BBM Dianggap Bentuk Kebohongan Pemerintah
Sabtu, 29 Juni 2013 – 00:17 WIB

Kenaikan BBM Dianggap Bentuk Kebohongan Pemerintah
”Sehingga pengelolaan energi harus dikelola dengan baik agar bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Ini penting untuk peningkatan ekonomi dan ketahanan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kwik Kian Gie lebih menyoroti pada pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan BBM. Kata dia, program itu hanya sekadar pencitraan elite politik tertentu. ”BLSM itu omong kosong, tidak berdasarkan perhitungan matang karena memang kepentingan sebenarnya untuk pencitraan semata,” ujar Kwik.
Apalagi menurut Kwik, pembagian BLSM tidak merata. Banyak warga yang seharusnya mendapatkan kompensasi dari pemerintah justru tidak dapat. Sementara, warga yang seharusnya tidak menikmati kompensasi justru dapat menikmatinya.
”Dari mana pemerintah bisa mengetahui kategori warga yang bisa menerima BLSM? Apa mereka mengenali masyarakatnya? Kok bisa-bisanya program pencitraan besar-besaran ini dijalankan?” ujar Kwik.
JAKARTA – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi bukti ketidakmampun pemerintah mengelola sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Ketersedian
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?