Kenaikan BBM Ditolak di Papua
Kamis, 15 Maret 2012 – 13:43 WIB
JAYAPURA - Demo penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak saja dilakukan di kota-kota besar di Jawa maupun daerah lainnya. Sejumlah mahasiswa di Papua juga turut menyuarakan penolakan yang sama. "Kalau Presiden tidak mampu menjalankan roda pemerintahan kami minta dengan hormat untuk melepaskan jabatan terhormat itu, sebab menjadi presiden itu untuk melayani orang banyak, yaitu seluruh rakyat Indonesia bukan melayani diri sendiri atau melayani kroni-kroninya," tegas Weror.
Hal ini seperti yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Independen Mahasiswa (FIM) yang Rabu (14/3) menggelar demo menolak rencana kenaikan harga BBM dengan memalang pintu masuk Kampus Uncen Waena dan Kampus Uncen Abepura, yang kemudian siangnya menuju ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
Baca Juga:
Ketua BEM FISIP Uncen, Musye Weror mengatakan, pemerintahan SBY baik jilid satu dan dua sangat tidak berpihak pada rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ini dapat dilihat dari kebijakan yang diambil yang hampir setiap tahunnya menaikan harga BBM dan tahun ini rencana kenaikan itu akan ditetapkan mulai 1 April mendatang.
Baca Juga:
JAYAPURA - Demo penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak saja dilakukan di kota-kota besar di Jawa maupun daerah lainnya.
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius