Kenaikan BBM Ditolak di Papua

Kenaikan BBM Ditolak di Papua
Kenaikan BBM Ditolak di Papua
Mereka mengkritisi pemerintah yang dianggap tak berpihak pada masyarakat kecil. Kenaikan BBM dianggap memberatkan mereka khususnya mahasiswa yang tiap hari menggunakan transportasi taksi. "BBM memegang peran penting dalam proses kehidupan dan roda pembangunan. Nah kalau dinaikkan kami bisa semakin melarat, kami minta pemerintah tidak menaikkan," ucapnya.

Namun diakui proses kenaikan ini tak bisa dihindari dan Papua juga akan merasakan dampak dari kenaikan itu sendiri. Bila itu terjadi, mereka meminta agar DPR Papua bisa 'menolong' dengan mengatur tentang harga atau tarif taksi (angkutan umum) itu sendiri. "Kami meminta agar DPRP bisa ikut membantu dengan mengontrol harga taksi. Kasihan kami yang tiap harinya pakai taksi," imbuh Yoris.

Para mahasiswa ini diterima lima anggota DPRP yaitu Yulianus Rumboirusy, Yan Ayomi, Stef Kaisiepo, Thomas Sondigau dan Zainudin. Mereka memberi apresiasi atas sikap mahasiswa yang mau mengkritisi kebijakan pemerintah itu.

Menurut Yulianus, pihaknya sudah mengetahui tentang rencana kenaikan tersebut jauh-jauh hari dan ini merupakan aspirasi sebagian besar masyarakat Indonesia.

JAYAPURA - Demo penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak saja dilakukan di kota-kota besar di Jawa maupun daerah lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News