Kenaikan BBM Ditolak di Papua
Kamis, 15 Maret 2012 – 13:43 WIB
Mereka mengkritisi pemerintah yang dianggap tak berpihak pada masyarakat kecil. Kenaikan BBM dianggap memberatkan mereka khususnya mahasiswa yang tiap hari menggunakan transportasi taksi. "BBM memegang peran penting dalam proses kehidupan dan roda pembangunan. Nah kalau dinaikkan kami bisa semakin melarat, kami minta pemerintah tidak menaikkan," ucapnya.
Namun diakui proses kenaikan ini tak bisa dihindari dan Papua juga akan merasakan dampak dari kenaikan itu sendiri. Bila itu terjadi, mereka meminta agar DPR Papua bisa 'menolong' dengan mengatur tentang harga atau tarif taksi (angkutan umum) itu sendiri. "Kami meminta agar DPRP bisa ikut membantu dengan mengontrol harga taksi. Kasihan kami yang tiap harinya pakai taksi," imbuh Yoris.
Para mahasiswa ini diterima lima anggota DPRP yaitu Yulianus Rumboirusy, Yan Ayomi, Stef Kaisiepo, Thomas Sondigau dan Zainudin. Mereka memberi apresiasi atas sikap mahasiswa yang mau mengkritisi kebijakan pemerintah itu.
Menurut Yulianus, pihaknya sudah mengetahui tentang rencana kenaikan tersebut jauh-jauh hari dan ini merupakan aspirasi sebagian besar masyarakat Indonesia.
JAYAPURA - Demo penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak saja dilakukan di kota-kota besar di Jawa maupun daerah lainnya.
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB