Kenaikan BBM Masih Wacana, Harga Cabai Sudah Naik

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Gus Irawan Pasaribu, menyayangkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih sebatas wacana, namun sudah menyusahkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan mulai meroketnya harga cabai di pasaran.
"Faktanya sekarang, tadi saya baca di running text (televisi), menteri perdagangan menyatakan harga cabai di pasar naik 40 persen. Ini (harga BBM) baru wacana loh," kata Gus Irawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/11).
Politikus Gerindra ini menyaatakan, sebenarnya tidak ada alasan yang rasional bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM saat ini. Apalagi ketika harga minyak dunia sedang turun.
Justru yang seharusnya dilakukan pemerintah jika ingin menyesuaikan harga BBM adalah menurunkannya. "Kalau mau penyesuaian (harga BBM) turun mestinya. Tidak ada alasan rasional untuk menaikkan BBM sekarang, di tengah masyarakat kita yang hari ini sangat terpuruk," tegasnya.
Gus Irawan justru meminta pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla melanjutkan program yang sudah dirancang pendahulunya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Sebab, hal itu juga demi kesinambungan program pemerintahan.
"Pemerintah sekarang kelanjutan dari pemerintah SBY, apa yang diprogramkan SBY lanjut dulu lah. Kalau ada seuatu yang baru ayo kita bicarakan dengan dewan. Kalau mau merubah itu (program) mari kita diskusikan di APBNP," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Gus Irawan Pasaribu, menyayangkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih sebatas wacana, namun sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RI Terdampak Perang Dagang, Prabowo: Kita Tetap Tenang
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem, untuk Jaga Keamanan Nasabah
- Bangkit Lewat Bale Berdaya, UMKM Sumbawa Menuju Panggung Nasional
- Arus Balik Lebaran 2025, 180.722 Kendaraan Melintas di Tol JTTS
- Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu, Cermin Ketidaksiapan Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi