Kenaikan BBM Munculkan Kontraktor Nakal
Selasa, 28 Februari 2012 – 07:24 WIB
KELAPA DUA-Tahun ini, boleh jadi tahun yang pahit bagi pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Tangerang. Kenaikan harga beberapa item seperti tarif telepon dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan akan membuat pengusaha yang bergerak di sektor konstruksi ini menjerit. Pasalnya, harga dasar proyek dalam lelang yang tetapkan tidak sesuai lagi dengan harga-harga di pasaran nantinya. "Ini akan berimbas kepada kualitas pengerjaan para kontraktor, seumpama harga satu sak semen Rp 50.000 sebelum terjadi kontrak, maka setelah dilakukan pengerjaan dan bersamaan dengan kenaikan BBM, harga satu sak semen akan naik, misalkan Rp 60.000. Dengan begitu, para pengusaha akan berpikir dua kali dan berusaha untuk mengurangi takaran semenya yang tadi 10 sak semen sekarang jadi 8 atau 9 sak semen," tukasnya.
"Dengan kenaikan BBM yang rencananya ditetapkan April mendatang, para pengusaha jasa konstruksi akan merugi, lantaran harga barang-barang akan naik. Sementara para pengusaha material juga dikhawatirkan akan melakukan penimbunan hingga April mendatang," ujar Maulana Yusef, Ketua Gapensi Kabupaten Tangerang kepada Tangerang Ekspres (Grup JPNN), kemarin (27/2).
Baca Juga:
Menurut Yusep, kenaikan BBM akan berimbas pada kualitas harga satuan bahan baku proyek. Pasalnya, lelang yang akan dilakukan pekan ini, masih menggunakan standar harga lima bulan lalu. Setelah terjadi kontrak dan masuk dalam tahap pengerjaan proyek, harga-harga di pasaran akan meningkat akibat kenaikan BBM.
Baca Juga:
KELAPA DUA-Tahun ini, boleh jadi tahun yang pahit bagi pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Tangerang. Kenaikan harga beberapa item seperti tarif
BERITA TERKAIT
- Ekspansi Berlanjut, Propan Raya Resmikan Inspiration Center ke-25
- LRT Jabodebek Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025
- Mantap, Parfum Asal Indonesia Tembus ke Pasar Negeri Sakura
- Maksimalkan Potensi Bisnis Digital, Padang Toto Adidaya Tawarkan Solusi Kreatif
- Moratorium Sawit Hasilkan Kontribusi Ekonomi Rp 28,9 Triliun Pada 2045
- Danantara Bakal jadi Pilar Baru Ekonomi Nasional