Kenaikan BBM Tak Akan Pukul Industri
Sabtu, 08 Juni 2013 – 09:19 WIB
JAKARTA - Sejumlah kementerian telah menyosialisasikan dampak kenaikan harga BBM terhadap kinerja sektor yang menjadi bidangnya. Salah satunya Kementerian Perindustrian. Sekjen Kementerian Perindustrian Bukhari menjelaskan, jika mengacu pada skenario harga yang ditetapkan maka kenaikan harga BBM tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja sektor industri.
"Hanya berdampak pada pertumbuhan industri. Hanya berdampak pada biaya angkut. Biaya angkut ini porsinya sangat kecil terhadap biaya produksi," katanya.
Baca Juga:
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga premium 44 persen menjadi Rp 6.500, sedangkan solar naik 22 persen menjadi Rp 5.500. Selain itu, Bukhari menyatakan, sejak 2008 mayoritas industri tidak mengonsumsi BBM bersubsidi. Jika ada, dia memprediksi, beban yang dialami industri untuk kebutuhan premium naik 23,8 persen, sedangkan solar naik 11,9 persen.
Dengan perhitungan itu, pihaknya memperkirakan, biaya produksi naik sekitar 1,2 persen. Menurut dia, jumlah itu tidak terlalu signifikan sehingga konsumen tidak perlu terkena imbas kenaikan harga produk.
JAKARTA - Sejumlah kementerian telah menyosialisasikan dampak kenaikan harga BBM terhadap kinerja sektor yang menjadi bidangnya. Salah satunya Kementerian
BERITA TERKAIT
- Tren Makanan Pedas Meningkat, FKS Bidik Generasi Z
- PAPERA Dorong Kemendag Bentuk Satgas Pasar untuk Stabilitas Ekonomi Rakyat
- Soal Industri Kretek Nasional, PB HMI Minta Presiden Beri Arahan Lembaga Terkait
- PT Tasma Puja Siap Dukung Swasembada Pangan lewat Tanam Jagung
- Pertamina Patra Niaga Terus Lakukan Pengecekan Pangkalan LPG 3 kg
- 2 Dekade Komitmen Sosial, Reksa Dana Haji Syariah Berangkatkan Hampir 1000 Jemaah