Kenaikan BBM untuk Tutupi Kegagalan Mengelola Uang Negara
Minggu, 23 Juni 2013 – 19:07 WIB
JAKARTA - Pemerintah diduga menaikkan harga BBM bersubsidi sebagai bentuk menutupi kegagalan dalam mengelola keuangan negara. Hal ini disampaikan Koordinator Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/6).
"Kebijakan ini hanya untuk menutupi adanya korupsi anggaran dan pemborosan belanja pemerintah selama ini," ujar Uchok.
Uchok menilai masih upaya lain yang bisa dilakukan pemerintah selain menaikan harga BBM. Salah satunya dengan memanfaatkan piutang negara dalam pajak.
Ia menjelaskan jumlah piutang pajak Indonesia per 31 Desember 2012 sebesar Rp 93.468.526.344.200 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp. 108.063.462.383.641. Jumlah ini, tuturnya, sangat bisa menutupi kebutuhan terkait BBM bersubsidi.
Belum termasuk tambahan dari piutang PNBP yang, kata dia, cukup besar jumlah. Misalnya piutang PNBP pada Kejaksaan Agung sebesar Rp. 12.570.632.222.592. Jumlah itu merupakan piutang dari uang pengganti, denda tilang dan sewa rumah dinas.
JAKARTA - Pemerintah diduga menaikkan harga BBM bersubsidi sebagai bentuk menutupi kegagalan dalam mengelola keuangan negara. Hal ini disampaikan
BERITA TERKAIT
- Keluarga PMI yang Tewas di Suriah Menduga Korban Dianiaya Majikan
- Biskuat Beri Kesempatan Anak Indonesia Berlatih di Manchester United Soccer School
- Ratusan Hewan Peliharaan di Bogor Diberi Vaksin Rabies Gratis
- Kongres AWP 2024 Jadi Momentum Fisioterapis Lokal Mendunia
- Angka Kelas Menengah Terjun Payung, Kang Cucun Inisiasi Penyuluhan OJK
- Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan