Kenaikan Elpiji Bebani Industri
Sementara itu, kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram sebesar 68 persen membuat beban industri kecil menengah (IKM) meningkat 5-10 persen. Disamping itu, disparitas harga yang tinggi juga diprediksi membuat aksi pengoplosan semakin marak.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram ini tentunya akan sngat membebani industri kecil dan menengah."Terutama.bagi industri makanan minuman kecil, yang berproduksi di rumah-rumah, mereka itu sangat bergantung pada gas elpiji 12 kilogram," ujarnya Kamis (2/1).
Dalam sehari industri makanan minuman skala kecil bisa mengkonsumsi antara 3-4 tabung gas elpiji 12 kilogram. Jika biasanya pengeluran mereka hanya Rp 300 ribuan perhari untuk membeli gas, kini dana yang harus dikeluarkan antara Rp 500 ribuan."Ini berarti harus ada tambahan biaya untuk energi, dan tentu mengurangi margin mereka," sebutnya.
Pihaknya memperkirakan kenaikan harga elpiji menambah beban pengusaha antara 5-10 persen dari biaya produksi. Namun pengaruh ini tidak sama terhadap setiap sektor usaha."Yang pasti untuk industri besar mereka tidak terpengaruh karena pakai gas lewat pipa, ini justru kenanya ke industri kecil menengah yang banyak pakai tabung," tambahnya.
Menurutnya, yang bisa dilakukan oleh industri hanyalah menyesuaikan volume barang yang dijual. Namun hal itu sepertinya sulit dilakukan karena pada tahun 2013 mereka sudah menaikan harga jual mulai dari lima persen."Kalau pindah ke tabung tiga kilogram rasanya tidak mungkin, pergantiannya cukup ribet dan pastinya butuh banyak sekali," cetusnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Lembaga Konsumen Indonesi (YLKI), Tulus Abadi menilai kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram akan mendorong konsumen ber- migrasi ke elpiji subsdsi tiga kilogram sehingga berpotensi meningkatkan aksi pengoplosan secara ilegal."Karena disparitas harga 12 kiolgram dengan tiga kilogram sangat jauh," ungkapnya.
Pihaknya meminta Pertamina dan pemerintah mengantisipasi kebijakan tersebut dengan memperketat pengawasan harga elpiji kemasan 12 kilogram."Masyarakat akan mencari harga yang murah, tentunya ini peluang besar bagi oknum-oknum pengoplos. Kalau itu terjadi kerugian negara akan bertambah besar," jelasnya. (gen/wir)
JAKARTA - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa meyakini keputusan menaikkan harga elpiji 12 kg tidak akan berpengaruh besar terhadap angka inflasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis di Inggris
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional