Kenaikan Harga BBM Bisa Mengurangi Beban Subsidi

Kenaikan Harga BBM Bisa Mengurangi Beban Subsidi
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai jadi momentum mengurangi beban subsidi. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Dua sektor itu sektor kesehatan dan pendidikan.

Ketua Umum AAKI Totok Hari Wibowo mengatakan konversi subsidi bisa peningkatkan pelayanan publik, bantalan sosial, fasilitas kesehatan, dana pendidikan, dan sebagainya.

Pengalihan subsidi dinilai penting dan mendesak untuk menghentikan pembengkakan subsidi BBM.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan tambahan anggaran bantalan sosial senilai Rp 24,17 triliun. Bantuan itu, salah satunya berupa bantuan langsung tunai (BLT).

Pada 31 Agustus 2022 lalu, Presiden Jokowi telah memulai pembagian BLT BBM secara simbolik melalui Kantor Pos Jayapura di Papua.

Jokowi menyebut BLT itu akan diterima 20,6 juta penerima manfaat. Selain itu ada BLT untuk 16 juta pekerja sebesar Rp 600 ribu.

Kemudian juga ada bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk subsidi transportasi daerah. Anggaran itu diambil dari pengalihan dua persen dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) dengan nilai total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 2,17 triliun.

Cendikiawan Islam UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra memandang penyesuaian harga BBM untuk mengurangi beban subsidi energi di APBN memang tidak dapat dihindari.

Hal ini untuk menghindari dampak negatif lebih besar yaitu krisis dan bangkrutnya APBN, seperti dalam kasus pemerintah Amerika Serikat yang berkali-kali lockdown akibat likuiditas keuangan yang terganggu.

Azyumardi menyebutkan keinginan pemerintah menyesuaikan harga BBM bisa dilakukan secara bertahap. (antara/mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai jadi momentum mengurangi beban subsidi.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News