Kenaikan Harga BBM Subsidi Semestinya Menjadi Solusi Terakhir
Disparitas, perbedaan harga antara BBM bersubsidi dan non juga sangat tinggi, sehingga masyarakat memilih yang murah.
“Dan, karena tidak dibatasi jadi wajar lagi, logis saja memilih yang lebih murah,“ lanjut Faisal.
Terkhusus untuk solar, Faisal menjelaskan, solar masih sangat diperlukan untuk transportasi barang dan jasa. Jika dinaikkan, dampaknya akan sangat terasa pada harga barang dan juga konsumsi masyarakat.
Namun tidak bisa ddihindari, masih banyak ditemukan kasus penyelundupan solar bersubsidi. Untuk itu dia meminta pemerintah menyiapkan mekanisme kontrol yang lebih baik.
”Intinya terjadinya kebocoran, penyeludupan itu di mekanisme kontrol. Sepanjang tidak ada kontrol yang bagus, maka penyelundupan itu akan terus terjadi,” ujar dia.
Menurut Faisal, untuk menciptakan mekanisme kontrol tidak gampang, tetapi harus ada inovasi, mulai dari payung hukum dan teknis dan kerja keras di lapangan.
Masyarakat Terdampak
Sementara itu, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkapkan data tersebut bukanlah alasan tepat untuk menaikkan harga Pertalite.
Direktur Eksekutif CORE Muhammad Faisal mengatakan cara menaikkan harga saja itu gampang, tetapi tidak bisa begitu terus, melainkan harus ada cara lain.
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Kabar Baik Soal Pasokan Solar di Riau, Ini Penjelasan Ditreskrimsus Polda Riau
- Wujud Komitmen Ketahanan Energi, Pertamina Tambah 31 Titik Baru BBM Satu Harga
- Pertamina Bentuk Satgas Nataru, Analis: Upaya Beri Layanan Terbaik
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Letupan Api Dispenser SPBU di Pondok Bambu, Pertamina Patra Niaga Pastikan Kelancaran Distribusi BBM