Kenaikan Harga BBM Tak Bisa Dihindari, Pengalihan Subsidi Penting Tepat Sasaran

jpnn.com - JAKARTA - Staf Khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Ahmad Iman Sukri menilai kenaikan harga BBM tidak bisa dihindari.
Pasalnya, subsidi BBM terus membengkak dan tidak tepat sasaran sementara kondisi global sangat tidak menentu.
Karena itu, Ahmad Iman menilai hal yang terpenting saat ini memanfaatkan pengalihan subsidi BBM sesuai dengan tujuannya.
"Justru (penyesuaian harga BBM ini) harus disesuaikan dan dialokasikan untuk kegiatan produktif," ujar Ahmad Iman dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Pandawa Nusantara.
FGD kali ini digelar dengan mengangkat tema 'Penyesuaian Harga BBM: Penyehatan dan Jaring Pengaman Sosial Imbas Kenaikan BBM' di Jakarta, Jumat (23/9).
Menurut Ahmad, 40 persen dana desa kini dialokasikan untuk bantuan langsung tunai (BLT).
Hal tersebut sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Untuk 2023 sendiri sudah ada, Kemendes sudah mengalokasikan 25 persen untuk BLT dari dana desa itu," ucapnya.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak bisa dihindari, hal yang terpenting saat ini pengalihan subsidi harus tepat sasaran.
- Kemendes PDT Punya Peran Besar Menopang Ketahanan Pangan
- Mendes Yandri: Laporkan Kades yang Diduga Menyelewengkan Dana Desa, Jangan Dilindungi
- Syafrudin Budiman: Program Makan Bergizi Gratis Akan Berjalan Baik dan Tepat Sasaran
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan