Kenaikan Harga Minyak Mentah Arab Saudi di Depan Mata
Peningkatan produksi itu dilakukan meskipun kendala dalam kapasitas penyulingan global telah menjaga harga tetap tinggi.
Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch menyebutkan pemasukan minyak mentah ke kilang-kilang AS telah berkurang sekitar 6,0 persen dari periode sama empat tahun lalu.
"Hal ini terkait dengan kebutuhan akan penutup minyak mentah yang lebih sedikit sambil berkontribusi pada ketatnya pasar bensin dan solar," kata Ritterbusch di Galena, Illinois.
Target yang meningkat tersebar di semua anggota OPEC+, banyak di antaranya memiliki sedikit ruang untuk meningkatkan produksi dan termasuk Rusia, yang menghadapi sanksi Barat setelah invasi ke Ukraina pada Februari.
"Kami memperkirakan peningkatan produksi OPEC+ menjadi sekitar 160 ribu barel per hari pada Juli dan 170 ribu barel per hari pada Agustus," kata analis JP Morgan dalam sebuah catatan.
Pada Senin (6/6/2022), Citibank dan Barclays menaikkan perkiraan harga mereka untuk 2022 dan 2023, dengan mengatakan mereka memperkirakan produksi dan ekspor Rusia turun sekitar satu juta hingga 1,5 juta barel per hari pada akhir 2022. (antara/jpnn)
Perdagangan komoditas migas tergelincir setelah kabar Arab Saudi yang menaikkan harga minyak mentah Juli.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Donald Trump Dilantik, Raja Arab Utus Dubes Cantik
- Berulah Lagi, Warga Arab Aniaya Marbut Masjid di Puncak Bogor
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Prabowo Bakal ke Arab Saudi untuk Lobi Penambahan Kuota Haji
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal