Kenaikan Harga Sembako Resahkan Warga Mojokerto
Senin, 09 Agustus 2010 – 14:26 WIB
Disamping itu dia menyayangkan sikap pemerintah daerah yang terkesan bergerak jika kenaikan harga mencapai 25 persen. Padahal, itu terkesan membiarkan keberatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. ""Berbeda lagi, kalau yang naik cuma satu jenis, ini hampir merata, khususnya harga cabe rawit. Makanya, kami minta dinas terkait segeralah ambil tindakan, tak cukup dengan memantau saja,"" tegasnya.
Pantauan di lapangan harga sembako di lapangan, beras IR 64 saat ini masih dijual Rp 6.000-Rp 6.200 per kilogram, beras bramu Rp 7.500-Rp 8.000 per kilogram, gula pasir antara Rp 9.000-9.800 per kilogram, telur ayam Rp 13.500-14.000 perkilogram. Namun, migor jenis curah yang sebelumnya dijual Rp 8.500 per kilogram sekarang justru naik menjadi Rp 9.500 per kilogram.
Dengan demikian, kenaikan migor tersebut mencapai Rp 1.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih dijual Rp 19.000 per kilogram dan bawang merah Rp 10.000 per kilogram. Namun, dari beberapa jenis barang, harga cabe masih menduduki harga tertinggi, dijual Rp 45.000-Rp 50.000 per kilogram.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag, Abduk Rochim menyatakan, sesuai ketentuan OP baru dapat dilaksanakan bila kenaikan harga sembako sudah mencapai 25 persen. Tetapi, bila kenaikan masih berada dibawahnya, OP belum dapat dilaksanakan.
MOJOKERTO - Kian melejitnya harga sembako di pasaran belakangan sudah membuat keresahan di tingkat masyarakat. Khususnya mereka yang kemampuan ekonominya
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang