Kenaikan Kasus Melambat, Australia Optimistis Atasi Virus Corona
Bagaimana pemodelan dilakukan?
Peneliti University of Sydney membuat simulasi dari seluruh populasi dengan menggunakan informasi lokasi tempat tinggal, jumlah orang dewasa dan anak-anak di setiap rumah, bagaimana warga bergerak di kota mereka, dan rincian lainnya seperti lokasi sekolah dan bandara.
Tim ini kemudian menambahkan kasus COVID-19 ke dalam simulasi itu, mengamati bagaimana penyebarannya, dan bereksperimen dengan bagaimana langkah-langkah berbeda dapat mengubah kenaikan kasus.
Pemodelan dibuat oleh bagian Penyakit Menular dan Biosecurity di University of Sydney dan telah dipublikasikan, meski belum melalui proses 'peer-review'.
Dalam pemodelan ini, 'social distancing' merujuk pada orang yang tinggal di rumah, tidak melakukan kontak fisik dengan rekan kerja mereka.
Simulasi ini mengambil patokan awal sejak 24 Maret, ketika Perdana Menteri Scott Morrison meminta warga Australia untuk tinggal di rumah dan menghindari kerumunan.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia
Pejabat Medis Tertinggi di Australia Profesor Brendan Murphy menyatakan pihaknya sangat yakin bisa mengatasi virus corona alias COVID-19
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia