Kenaikan NTP dan NTUP Angin Segar untuk Sektor Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Prodi Doktoral Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Subejo menyambut baik kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Mei 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kedua angka tersebut meningkat 0,44 persen dan 0,48 persen.
Menurut Subejo, kenaikan tersebut merupakan angin segar untuk sektor pertanian, terlebih kenaikan NTP dan NTUP terjadi secara konsisten sejak Oktober 2020.
"Capaian NTP dan NTUP ini harus terus dijaga dan didukung dengan berbagai kebijakan dan program yang relevan sehingga tetap stabil bahkan dapat meningkat lebih tajam lagi," ujar Subejo dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Kamis (3/6).
Dia menilai peningkatan NTP dan NTUP merupakan indikator kesejahteraan petani.
"Dengan begitu, saya percaya pertanian di bawah Pak Menteri (SYL) dapat mengangkat kesejahteraan petani sebagai garda depan pembangunan pertanian dan penyediaan berbagai bahan pangan akan membaik," katanya.
Subejo menyebut kenaikan NTP dan NTUP dalam jangka panjang akan mengurangi angka pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan, terutama masyarakat di perdesaan.
"Hal ini sangat relevan dan menjadi breakthrough atas situasi yang sedang terjadi munculnya berbagai dampak negatif atas meluasnya pandemi Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia yang telah mendestruksi berbagai aktivitas ekonomi masyarakat," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP dan NTUP meningkat 0,44 persen dan 0,48 persen. Akademisi UGM menyebut hal ini angin segar bagi sektor pertanian.
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit