Kenaikan Suku Bunga The Masih Akan Berlanjut, Indonesia Wajib Bersiap!
jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) direspons negatif oleh pasar keuangan global.
Pasalnya, inflasi global sampai saat ini masih belum bisa dikendalikan akibat dampak perang Rusia-Ukraina dan terhambatnya rantai pasokan dari Cina terkait isolasi Covid-19.
Direktur Eksekutif Jubilee USA Network, Eric LeCompte mengakui dampak kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0,5 persen juga dirasakan di negara-negara di luar Amerika.
Menurutnya, kebijakan The Fed memukul para pemilik toko di Sri Lanka, petani di Mozambik dan keluarga-keluarga di negara-negara miskin di seluruh dunia.
"Dampak di luar negeri berkisar biaya pinjaman yang lebih tinggi sampai pada nilai mata uang yang menurun (depresiasi)," ucap Eric dalam keterangan di Jakarta, Jumat (3/6).
Erick membeberkan kenaikan suku bunga juga berdampak pada perekonomian Indonesia.
Kenaikan suku bunga The Fed, dipastikan akan mempengaruhi kebijakan Bank Indonesia (BI).
BI dinilai akan mengikuti kenaikan ini dengan menaikkan suku bunga acuannya.
The Fed menargetkan suku bunga dana federal berada di kisaran 0,75 persen hingga satu persen
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS