Kenaikan Tarif Inap di Pelabuhan Dicap Fenomenal

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Miryam S Haryani menilai kenaikan tarif progresif penimbunan kontainer sebesar 900 persen yang ditetapkan sejak 1 Maret lalu, cukup fenomenal. Karenanya ia mengingatkan jangan sampai kebijakan ini berdampak pada konsumen.
Sebelumnya, keputusan PT Pelindo II (Persero) menaikkan tarif progresif mendapat penolakan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Miryam meminta pemerintah tegas supaya kenaikan tidak dibebankan pada konsumen.
"Jangan sampai kenaikan tarif akibat dwelling time dibebankan terhadap harga konsumen, karena yang akan terbebani adalah masyarakat, sehingga pemerintah harus rinci dalam pengaturannya," kata Miryam, menjawab JPNN.com, Sabtu (19/3).
Anggota Fraksi Hanura tersebut menilai kebijakan ini bagus namun bisa jadi bumerang bagi pemerintah jika tidak diatur secara baik dengan mempertimbangkan segala aspeknya.
"Langkah moderat yang bisa diambil adalah mempertimbangkan nilai kenaikannya sehingga tidak terlalu memberatkan dan tidak bisa dianggap ringan juga, tapi angka 900% adalah angka yang sangat fenomenal saya kira," pungkas Ketua Umum Srikandi Hanura.
Sebelumnya, Kadin menyebut kenaikan tarif inap 900 persen tidak hanya memberatkan tapi juga menurunkan daya saing produk Indonesia. Sebab, kebijakan ini akan membuat biaya logistik semakin tinggi.
Pekerjaan bongkar-muat peti kemas di Pelindo II biasanya membutuhkan waktu 4-5 jam. Sedangkan waktu kedatangan kapal di pelabuhan umumnya pukul 22.00-23.00. Karena melebihi pukul 00.00, semua kontainer hampir dipastikan terkena tarif progresif.
Berdasar ketentuan Pelindo, pada hari pertama tidak dipungut tarif pelayanan jasa penumpukan. Namun, tarif progresif mulai berlaku pada hari kedua dan seterusnya. Setiap hari kenaikan tarif diterapkan 900 persen dari tarif dasar.
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan