Kenaikan Tarif Listrik 2013 Dinilai Tidak Rasional
Rabu, 31 Oktober 2012 – 03:54 WIB

Fabby Tumiwa. Foto: Fathra Nazrul/JPNN
BOGOR – Pengamat kelistrikan, Fabby Tumiwa menilai rencana kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tahun 2013 yang disepakati sebesar 15 persen sebagai hal yang tidak rasional. Hal ini dikatakan Fabby dalam workshop media dengan tema "Rasionalisasi Tarif Listrik Menuju Subsidi Tepat Sasaran" di Sentul, Bogor, Selasa (30/10) malam.
“Kalau kita lihat pada keputusan DPR terakhir menaikan 15 persen, saya lihat itu tidak rasional, lebih pada pendekatan politik. Sebagai contoh menyepakati kenaikan 15 persen tapi dengan catatan pelanggan golongan R1 450 VA dan 900 tidak naik,” kata Fabby.
Baca Juga:
Direktur Eksekutif IESR itu justru berpendapat, lebih baik TTL yang dinaikkan untuk golongan R1 dengan daya 450 dan 900 VA ketimbang bagi kalangan industri. Tapi kenyataannya, lanjut Fabby, logika politik berbeda dengan logika ekonomi.
Menurutnya, TTL bagi pelanggan golongan R1 dengan daya 450 dan 900 VA tidak dinaikkan karena didasari pada anggapan bahwa pelanggannya termasuk golongan miskin. Padahal, lanjut dia, anggapan itu tidak benar karena definisi pelanggan miskin.
BOGOR – Pengamat kelistrikan, Fabby Tumiwa menilai rencana kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tahun 2013 yang disepakati sebesar 15 persen
BERITA TERKAIT
- Penjual Kopi Kaki Lima Berkembang Usahanya Setelah Gabung PNM Mekaar
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- InJourney Hospitality Raih 2 Penghargaan Public Relations Awards 2025
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Invictus Blue Resmi Berekspansi ke Indonesia
- Politikus PDIP Yakin Badai PHK Tak Berhenti di PT Sritex