Kenaikan Tarif Listrik jadi Kado Pahit Tahun Baru
Dari gambaran di atas, sebut Uchok, jelas-jelas akan naiknya TDL pada awal tahun 2015 bukan hanya alasan harga minyak dunia, dan nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi terhadap dolar.
"Tapi disebabkan manajemen yang korup, suku bunga utang yang merangkak naik, dan utang yang menumpuk," katanya.
Namun, pemerintah Presiden Joko Widodo tidak mau menelan pil pahit ini untuk memperbaiki keuangan PLN ini. Tapi, malahan pil pahit diberikan kepada rakyat dalam bentuk kenaikan TDL dan PLN di nahkoda oleh orang-orang yang bermasalah di mata publik.
"Artinya perubahan struktural di tubuh PT PLN (Persero), yang kini dijabat oleh Sofyan Basyir sebagai Direktur Utama, dan Chandra sebagai Komisaris Utama, justru malah membuat rumit benang kusut permasalahan yang terjadi di internal PLN," pungkas Uchok. (boy/jpnn)
JAKARTA - Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik di awal 2015 merupakan sebuah pil pahit yang mesti ditelan rakyat. Pengamat anggaran,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024