Kenaikan Tarif UWTO Tak hanya Menyusahkan Pengusaha tapi Masyarakat Juga
"Dan untuk pemukiman akan diarahkan ke Batam Selatan dan menjurus kepada pemukiman vertikal," ungkapnya.
Sedangkan untuk perbaikan pelayanan, Eko mengaku sudah mulai membenahi sistem perizinan lahan yang sebelumnya kacau. "Dimulai dari pemanggilan pemilik lahan tidur karena ada sekitar 7800 hektare lahan tidur di Batam yang tidak termanfaatkan," jelasnya.
Setelah proses pemanggilan, hanya ada sekitar 190 orang yang memenuhi panggilan dan bersedia PL-nya dicabut BP Batam. "Namun mereka ini pengusaha-pengusaha yang lemah yang bahkan tak punya rencana bisnis yang baik," jelasnya.
Ia berjanji ke depannya BP Batam akan benar-benar memperbaiki pelayanan lahan dengan tujuan untuk meningkatkan dunia investasi di Batam.(spt/leo/she/ray/jpnn)
BATAM - Sekretaris Komisi III DPRD Batam, Helmy Hemilton menilai kenaikan tarif perpanjangan UWTO di Pulau Batam, Kepri akan semakin menyusahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal