Kenaikan Tarif UWTO Tak hanya Menyusahkan Pengusaha tapi Masyarakat Juga

"Dan untuk pemukiman akan diarahkan ke Batam Selatan dan menjurus kepada pemukiman vertikal," ungkapnya.
Sedangkan untuk perbaikan pelayanan, Eko mengaku sudah mulai membenahi sistem perizinan lahan yang sebelumnya kacau. "Dimulai dari pemanggilan pemilik lahan tidur karena ada sekitar 7800 hektare lahan tidur di Batam yang tidak termanfaatkan," jelasnya.
Setelah proses pemanggilan, hanya ada sekitar 190 orang yang memenuhi panggilan dan bersedia PL-nya dicabut BP Batam. "Namun mereka ini pengusaha-pengusaha yang lemah yang bahkan tak punya rencana bisnis yang baik," jelasnya.
Ia berjanji ke depannya BP Batam akan benar-benar memperbaiki pelayanan lahan dengan tujuan untuk meningkatkan dunia investasi di Batam.(spt/leo/she/ray/jpnn)
BATAM - Sekretaris Komisi III DPRD Batam, Helmy Hemilton menilai kenaikan tarif perpanjangan UWTO di Pulau Batam, Kepri akan semakin menyusahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus