Kenaikan Uang Harian Timnas Batal

Dianggap Kurangi Nasionalisme Pemain

Kenaikan Uang Harian Timnas Batal
Timnas senior. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos
"Yang diukur itu adalah nasionalisme pemain. Jangan diukur dengan uang, tidak benar itu," tegas jenderal bintang satu tersebut.

 

Selain masalah nasionalisme, Limbong pun menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp 1 juta per hari untuk pemain cukup berat. Terlebih, untuk penanggung jawab timnas yang selama ini banyak menalangi keuangan timnas. "Kalau segitu juga memberatkan keuangan timnas," tandasnya.

 

Sebelumnya, manajer timnas Habil Marathi menyatakan bahwa per 25 Agustus lalu ada kenaikan uang harian dari Rp500 ribu menjadi Rp 1 Juta. Namun, rencana itu ditolak dan dipastikan uang harian pemain tetap Rp 500 ribu per hari.

 

Saat dikonfirmasi, Habil pun akhirnya mengakui bahwa kenaikan itu memang belum pasti. Mantan anggota DPR RI tersebut mengatakan itu sekedar wacana darinya. Selain itu, sumber dana untuk kenaikan tersebut masih belum ada sampai saat ini. "Itu hanya ide saja. Yang memutuskan adalah PSSI karena masalah keuangan harus dibicarakan dengan PSSI," terang lelaki 50 tahun tersebut.

 

JAKARTA - Rencana kenaikan uang harian penggawa timnas sebesar Rp 500 ribu per harinya hampir pasti batal. Itu Setelah penanggung jawab timnas Bernhard

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News