Kenaikan UMP Turunkan Kualitas
Jumat, 28 November 2008 – 21:33 WIB

Kenaikan UMP Turunkan Kualitas
JAKARTA--Usulan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) akan menurunkan kualitas jaminan sosial bagi karyawan. Hal ini semakin diperburuk lagi dengan revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. "Dengan kenaikan UMP, setiap tahun pengusaha harus mencadangkan sekitar 32 persen dari gaji karyawan untuk jaminan sosial dan biaya tenaga kerja lain," ujar Wakil Ketua Kadin Hariyadi B Sukamdani di kantor Mahkamah Konstitusi, Jumat (28/11). Dia merincikan cadangan 32 persen tersebut terdiri atas 11 persen untuk kenaikan UMP secara rasional, 8 persen untuk Jamsostek, dan 13 persen untuk konsekuensi 14 macam risiko PHK dalam sesuai undang-undang tentang ketenagakerjaan. "Cadangan perusahaan untuk jaminan sosial akan menipis seiring kenaikan gaji," kata Hariyadi. tandasnya.
Baca Juga:
Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, pengusaha akan kesulitan mencadangkan dana 32 persen. "UU Sistem Jaminan Sosial Nasional akan menjadi tidak efektif. Apalagi kepesertaan aktif anggota PT Jamsostek hanya sekitar 8 juta orang dari 14 juta tenaga kerja formal,"
Baca Juga:
JAKARTA--Usulan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) akan menurunkan kualitas jaminan sosial bagi karyawan. Hal ini semakin diperburuk lagi dengan
BERITA TERKAIT
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Hadirkan Hunian Strategis di Jakarta Barat, Purinusa Kembangan Mulai Serah Terima
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Ekspansi Bisnis AC Premium, DAIKIN Proshop Showroom Bertambah di Jakarta
- Sociopreneur Muda & Maya Miranda Ambarsari Berkolaborasi Gelar Bakti Sosial
- Krakatau Steel Perkuat Strategi Hadapi Proteksionisme & Dumping Baja Global