Kenali 4 Jenis Reksa Dana Ini Sebelum Berinvestasi

Kenali 4 Jenis Reksa Dana Ini Sebelum Berinvestasi
Ilustrasi investasi reksa dana. Foto: dok Digibank

Sama seperti Reksadana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap juga menjadi pilihan yang tepat bagi tipe investor konservatif. Pasalnya, reksa dana pendapatan tetap juga memiliki tingkat risiko yang cukup rendah dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Reksadana pendapatan tetap sangat sesuai untuk tujuan keuangan dalam jangka menengah yakni antara 1 hingga 3 tahun.

Jadi, investasi reksadana pendapatan tetap sangat sesuai untuk investor yang ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito dan reksadana pasar uang. Namun, tidak cukup berani mengambil risiko yang lebih tinggi karena takut modal investasinya berkurang atau hilang.

Reksadana Campuran

Reksadana campuran bisa dijadikan pilihan yang tepat bagi tipe investor moderat yang ingin mendapatkan keuntungan besar tapi tidak cukup berani mengambil risiko terlalu tinggi.

Reksadana campuran lebih sesuai untuk tujuan keuangan dalam jangka menengah hingga jangka panjang yang mana jangka waktu minimalnya antara 3 hingga 5 tahun.

Reksadana campuran tidak hanya mengandalkan instrumen saham untuk mendapatkan keuntungan. Tapi juga dari instrumen lainnya seperti obligasi dan pasar uang yang memiliki tingkat fluktuasi yang lebih stabil. Jadi, reksadana campuran tidak terlalu berisiko tinggi sehingga cocok dipilih oleh tipe investor moderat.

Reksadana Saham

Saham merupakan instrumen utama di dalam reksadana saham sehingga lebih cocok dipilih oleh tipe investor agresif. Reksadana saham lebih sesuai untuk tujuan keuangan dalam jangka panjang minimal 5 atau lebih. Oleh karena itu, reksadana saham kurang tepat dipilih untuk tujuan keuangan dalam jangka pendek maupun menengah.

Kebanyakan investor lebih suka menginvestasikan modalnya di reksa dana pasar uang karena tingkat risikonya lebih rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News