Kenali Risiko Hipertensi, Cegah dan Kurangi Risikonya
jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bebas TAR (Kabar) bersama Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Inash) dan Omron Healthcare Indonesia, menggelar diskusi online bertema Ngobrol Pintar dan Inspiratif Soal Hipertensi Bareng Dokter.
Dokter Spesialis Syaraf, Yuda Turana menjelaskan hipertensi menyebabkan potensi risiko strok lebih besar dibandingkan penyakit lainnya.
“Kalau bicara hipertensi bukan bicara tensinya berapa dan mengandalkan pemeriksaan, tapi variasinya. Jangan berpikir karena hipertensi jadi tes berulang-ulang agar tahu tekanan tensinya setinggi apa,” ujar Yuda.
Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Ardini Raksanagara menambahkan agar terhindar dari hipertensi, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat.
Jika memiliki riwayat seperti perokok berat, maka harus mulai berhenti merokok dan hindari perilaku berisiko lainnya, seperti konsumsi makanan tinggi garam.
“Kalau mau terhindar dari hipertensi maka harus hindari rokok, mulai makan makanan sehat, dan berolahraga. Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari,” katanya dalam diskusi tersebut.
Ketua Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG), Arde Toga Nugraha juga menyarankan perokok dewasa untuk mulai berhenti merokok demi meminimalisir risiko terkena penyakit hipertensi.
Namun berhenti merokok secara langsung tidaklah mudah.
Banyak orang yang mengira bahwa risiko yang dimiliki produk tembakau alternatif itu sama dengan rokok.
- 3 Khasiat Daun Seledri, Ampuh Cegah Serangan Penyakit Ini
- Catat! Ini 7 Ramuan Herbal yang Ampuh Mengatasi Tekanan Darah Tinggi Secara Alami
- Bea Cukai Ternate Gagalkan Peredaran 7 Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Jasa Pengiriman Barang
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- 4 Manfaat Bawang Merah, Penderita Diabetes Wajib Mengonsumsinya
- Bea Cukai Jember Musnahkan Rokok, Tembakau Iris hingga Miras Ilegal Senilai Miliaran