Kenali Risiko Kesehatan Demi Tingkat Kualitas Hidup
"Namun, jika masih banyak masyarakat yang masih tidak aware atau masih tetap melakukan gaya hidup dan perilaku yang berisiko, maka upaya pengurangan risiko adalah pilihan terbaik yang dapat dilakukan," lanjutnya.
Oleh karena itu, menurutnya, dokter dan tenaga kesehatan didorong untuk mempertimbangkan, mempelajari dan menggunakan pendekatan less risk dibandingkan dengan zero risk.
Contohnya dengan mendapatkan vaksin, penggunaan masker, mengonsumsi makanan rendah garam, dan gula, hingga penggunaan produk tembakau alternatif yang terbukti secara ilmiah memiliki risiko lebih rendah terhadap kesehatan.
"Selain itu, langkah penanganan kesehatan, baik secara promotif, preventif dan kuratif yang dilakukan oleh dokter juga merupakan bentuk dari pengurangan risiko," jelasnya.(mcr8/jpnn)
Masyarakat diminta untuk mengenali dan mengelola risiko kesehatan di lingkungan yang berpotensi menimbulkan penyakit.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Pimpin Revolusi Digital Kesehatan, Grup RS Siloam & Yongin Severance Hospital Berkolaborasi
- Diterapi Gelar Acara Syukuran Konsumen Berkhasiat
- Wajah Baru Upaya Pemerataan Layanan Kesehatan di Indonesia
- Inilah 6 Pertanyaan Penting yang Harus Ditanyakan ke Dokter, Nomor Terakhir Jangan Lupa
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan