Kenalkan Islam Moderat dengan Tampilan Gaul
Jumat, 22 Februari 2013 – 08:31 WIB
’’Sudah terbiasa mungkin ya,’’ ujar Suratno ketika ditemui Jawa Pos di Johann Wolfgang Goethe-Universitat, Frankfurt, Senin (18/2).
Suratno memang tidak terlihat seperti seorang alim ulama pada umumnya. Tapi, tidak sedikit orang Indonesia di Frankfurt yang memanggilnya ustad. Itu karena dia aktif menggelar pengajian, khususnya di kalangan warga Indonesia di Jerman. Ilmu agamanya cukup bisa menyiram rohani umat muslim yang jauh dari tanah air.
Selain itu, Suratno juga dikenal sebagai tokoh NU di Jerman. Bahkan, dialah perintis berdirinya ormas keagamaan itu di Frankfurt, salah satu kota terbesar di Jerman.
Berdasar kajiannya, saat ini di Jerman terdapat sekitar enam persen umat Islam. Sebagian besar warga keturunan Turki. Ajarannya cenderung konservatif.
’’Setidaknya ada 2.000 ustad dari Turki di sini dan kebanyakan cukup konservatif. Makanya pemerintah Jerman merespons kondisi ini dengan mencari pakar kajian Islam yang paham kondisi sosial, budaya, dan ekonomi di Jerman,’’ jelasnya.
NAHDLATUL Ulama (NU) kini memiliki cabang di Jerman. Pendirinya warga asal Cilacap, Suratno. Ustad gaul itu juga banyak menyebarkan ajaran Islam
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara