Kenalkan Islam Moderat dengan Tampilan Gaul
Jumat, 22 Februari 2013 – 08:31 WIB
’’Kami percaya teknologi hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan kemanusiaan. Bukan untuk mengumbar kebencian dan brutalisme,’’ tegas dia.
Tidak hanya itu, Suratno kerap menggelar forum diskusi dan seminar, baik di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin maupun di sejumlah kampus.
’’Biasanya saya diminta memberi kuliah umum, public lecture pada publik Jerman. Seperti pernah di Universitat zu Koln dan Universitat Heidelberg. Dalam kuliah itu muncul pertanyaan mengenai jihad, kenapa Islam identik dengan teroris, dan sebagainya. Di sinilah kami mempunyai kesempatan untuk menjelaskan yang sebenarnya,’’ jelasnya.
Suratno menuturkan, respons dari masyarakat Jerman terhadap ajaran Islam ala Indonesia, cukup besar. Karena itu, pemerintah Jerman lantas mengadakan Islamic Studies di tujuh universitas di Jerman mulai 2011. Bahkan, Suratno sempat ditawari untuk mengajar di salah satu universitas di sana. Tapi dia menolak.
NAHDLATUL Ulama (NU) kini memiliki cabang di Jerman. Pendirinya warga asal Cilacap, Suratno. Ustad gaul itu juga banyak menyebarkan ajaran Islam
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara